Menyinggung tentang Muria Raya, yg pertama kali terlintas
pastilah keidentikannya dengan armada nan
kinyis
kinyis bak keperawanan seorang dara, pun tak lagi menyandang sebagai gadis,
mungkin sebutan
janda kembang lah yg patut diumpamakan untuk mengibaratkan
sebagaimana fisik unit enam roda itu.
To the point, sebut saja
Nusantara
dan
Haryanto
yg merupakan personil dari kota kretek, Kudus.
Muji Jaya,
Senja
Furnindo,
Shantika, dan
Bejeu mewakili kota Jepara. Serta Rembang
yg disquati oleh
Subur Jaya dan grup
Tri Sumber Urip.
Melihat moleknya artis tentangga kabupaten yg berseliweran melalu lalang'i
daerahnya, tak khayal membuat Demak pun kepincut untuk turut menyumbang
biduan biduan anggun mengimbangi kota
lain di kaki gunung Muria.
Serta melihat prospek sepanjang jalur Pantai Utara Jawa yg masih memungkinkan,
membuahkan greget kota santri itu untuk ikut andil melewati
Pantura.
Akhir akhir ini, Demak telah menurunkan beberapa unit ke
Pantura,
entah apakah hadir secara
gress atau
telah menjadi tangan kedua, namun keindahan
facelift
serta ketelitian lekuk tubuhnya patut disejajarkan dengan bongsornya
Jetbus HD, garangnya
Scorpion King, semoknya
Legacy SR1, bahkan
Irizar sekalipun.
Soal kenyamanan bukan hal yg pantas diragukan lagi, dengan
built up Air Suspension masing masing dua buah balon setengah bulat
di bagian depan dan belakang, niscaya bakal menjanjikan sebuah kesan yg amat
mentul mentul saat bergoyang di arena
Pantura,
bahkan andaikata suatu saat kita bisa menjadi obyek bobot yg ditompang oleh
unit anyar tersebut, mungkin ke'empukkan'nya mampu mengalahkahkan
Golden Dragon,
OH 1626,
OH 1830, atau
O 500 R 1836 sekalipun.
Berikut beberapa penampakan
artis artis
perwakilan Demak yg turut manggung di
Pantura..
 |
Pink tapi bukan Elegant |
 |
Hitam tapi bukan The Destroyer |
 |
Siap meramaikan Pantura |
 |
Sedang parkir |
 |
Sedang parkir |
 |
Balon udara depan, empuk lho... |
 |
Balon udara belakang, dijamin mentul mentul... |