Body Scorpion King,
memberikan image pada parasnya yg gagah
perkasa dan berani, sorot matanya
yg tajam seolah tau akan yg benar dan yg salah.
Setiap harinya tak lelah mengarungi jalanan dari Tulungagung sampai Jakarta atau sebaliknya. Kelok, liku, dan terjalnya medan tak
menyurutkan rutinitas mengemban amanahnya, tak kenal panas dan gelap, tak kenal
hari hari, tak gentar akan suasana, dialah gambaran seorang petualang
sejati yg tegar memaknai hidup. Tak
seperti mayoritas keremajaan era sekarang, yg gegap gempita terhadap keadaan,
menradisikan sebuah malam minggu yg dianggap malam yg panjang, eh tapi panjang
darimana bagi mereka yg bekerja sebagai seorang SPG di sebuah pusat
perbelanjaan, yg justru menjadikan hari minggu adalah jam kerja yg mutlak.
Identitas yg dikenakan para crewnya, bertuliskan "Harapan Jaya Tulungagung", mungkin hanya inilah PO yg menyertakan
homebase dalam ID di seragam awak kabinnya, seakan tak memungkiri akan asal
muasal kampungnya dan juga justru membanggakan daerah tempat kelahirannya. Berbeda dengan anak muda sekarang yg begitu
menginjakkan satu kakinya di ibukota, langsung terbius dengan gaya dan bahasa
sok kekotaanya, biar narcis gitu
loch... Hehe, gak ingat apa dengan sejarahnya dulu sebagai wong ndeso?
Dia hanya berhenti di agen resmi saja untuk mengambil
penumpang, biarpun sepi namun tak pernah melakukan Sarkawi di sepanjang jalan kehidupanya, tak ingin senonoh mengambil
yg bukan hak'nya, menerima apa adanya, Narimo
Ing Pandum. Jauh berbeda dengan Gayus Tambunan yg tak puas akan gajinya
sehingga memakan harta haram dari uang rakyat.
Kelas Executive
yg menjadi layanannya tak dipampangkan dalam bentuk stiker tulisan yg menghiasi
bagian tubuh putihnya, tak ingin pamer
akan kelebihan yg ada pada dirinya yg menurut ajaran islam adalah sebuah
penyakit hati bertajuk Riya',
biarlah orang mengetahui dan menilai kebenaran itu dengan sendirinya.
Harga yg nominalnya tidak lebih besar dari kelas yg sama
dengan dapur pacu yg berbeda, layaknya
pribadi yg tak silau akan harta, atau yg belakangan ini disebut matre.
Pun saat tiba di rumah makan, tak bertinggi hati dengan
kelas yg diusungnya, tempat service makannya bersamaan dengan dua kelas di
bawahnya, menguak nilai bahwa tak adanya
kesenjangan sosial antara si kaya
dan si miskin atau sejenisnya.
Tujuan akhir di Jakarta yg selalu berpindah pindah, bukan
sebuah hal yg menjadikanya iri, seakan dia
sadar akan indahnya saling berbagi.
Tulisan SCANIA yg
mewarnai bodynya, hanyalah sebuah sedikit gambaran dari jiwa di balik raga
built up karoseri Tentrem yg dimilikinya.
Tak salah pihak managenent PO Harapan Jaya menamainya dengan tag BEYOND IMAGINATION.
Belajarlah memaknai arti yg terkandung dalam trademark'nya, biarpun dia adalah sesosok bis, tak ada salahnya kita mencoba menjadi seseorang yg menganut nilai nilai positifnya.
Belajarlah memaknai arti yg terkandung dalam trademark'nya, biarpun dia adalah sesosok bis, tak ada salahnya kita mencoba menjadi seseorang yg menganut nilai nilai positifnya.
No comments:
Post a Comment