Seiring mendidihnya persaingan bisnis usaha perbisan di
jagad ini khususnya di pulau Jawa, yg imbasnya adalah gegap gempita para onwer
untuk terus memacu semangat dalam menghadapi ladang bisnis yg lahannya makin
terkikis, satu cara ampuh sebagai senjata dalam melawan musuh adalah dengan
menhadirkan armada yg
recomended.
Roda selalu berputar menerjang jalanan, ada saatnya dimana lintasan itu mulus,
dan ada pula yg terjal dan bergelombang, itu laksana sebuah halang rintang
perjalanan usaha para penggede penggede Otobus ini.
Wonogiri yg kala itu pernah merajai perhelatan dunia transportasi bis, yg
merupakan buah dari tumbuh kembangnya cikal bakal yg ditanamkan
Atmo Wiranto lewat bendera
PO Timbul Jaya, yg juga mengilhami
kelahiran
PO Tunggal Dara Indonesia Group
yg saat ini umumnya telah berpindah tangan ke generasi kedua.
Entah mengapa, beberapa waktu silam, kibaran bendera perusahaan bis bis di
Kabupaten bermoto
SUKSES ini seperti turun pamor dari sedia kala.
Apalagi armada berbendera non lokal makin hari kian banyak yg menyambangi kota
pemilik Waduk Gajah Mungkur itu, seakan makin menambah dalam tenggelamnya PO
asli yg dulunya sempat berjaya.
Namun nampaknya, virus
Muria-an yg saat sekarang tengah
menjamur, ternyata juga menjamui para kawan sepengusahaannya dari wilayah lain,
termasuk Wonogiri pula. Meski tak secara spontanitas berapi api layaknya
kobaran tren gengsi ala Bumi Kartini, namun greget
up to date armada dari beberapa PO di Wonogiri lambat laun mulai
menampakkan keseriusannya.
1.GMS (Gajah Mulia Sejahtera)
PO yg terlahir dari pecahan Gajah Mungkur ini bisa diibaratkan sebagai
Nusantara'nya
Wonogirian, akhir akhir ini seakan tak hentinya menampilkan armada armada anyar
baik unit baru maupun
rebody saja. PO
berelief lima bintang ini pula lah yg sontak melakukan gebrakan di ranah
homebasenya dengan menjadi yg pertama mengusung busana berlabel
Royal
Coach. Cukup banyak body karya Adiputro dan Tentrem yg dioperasionalkan
untuk kelas Super Executive, Executive, dan VIP, sedang untuk kelas Patas
disediakan armada rekondisi yg tak kalah menawan dengan balutan body yg tengah
ngetren saat ini. Tak hanya body saja yg
fresh,
dua unit chasis baru keluaran
Mercedes-Benz OH-1626 pun
ditebusnya, serta modifikasi
Air Suspensi bawaan karoseri turut
di jejalkan di beberapa armada yg mengusung chasis
OH-1526. Mengikuti jejak
yg digalakkan PO lereng gunung Muria,
GMS
pun tak ingin berdiam diri, berani melukiskan livery baru di sebagian
armadanya, dengan tampilan grafis yg lebih simpel dan satu warna saja,
meninggalkan ciri khas dahulunya sebagai bis bekelir tiga warna. Terobosan baru
dalam rangka menambah fasilitas armada demi kepuasan pelanggannya, serta
menanggapi halo'an
Hotspot Bus yg dipelopori oleh
BeJeU,
GMS pun tak segan menambahkan perangkat
Wi-Fi
untuk beberapa armadanya.
 |
Scorpion King Untuk Kelas Super Executive |
|
|
 |
Body Rombakan Garasi Untuk Kelas Biasnis |
 |
Legacy SR-1 Untuk Kelas Patas | |
 |
Jetbus HD New Livery untuk Kelas Super Eksekutif |
 |
Body Zonda Bus untuk Kelas Super Eksekutif |
 |
Lambang Air Suspension di GMS |
 |
Standarisasi Uji Emisi dan Wifi di GMS |
2. Timbul Jaya
Siapa yg tak kenal dengan PO legendaris ini, konon dari usaha hasil bumi yg
digeluti sang empunya lah yg membidani kelahiran PO PO besar yg masih eksis
hingga sekarang. Semasih jaya jayanya kala itu, PO ini juga memiliki karoseri
interen bernama
Jaya Karoseri,
karyanya yg saat ini masih ada adalah sebuah unit
Tunggal Daya orange
divisi Kalideres-Sukabumi. Entah apa sebabnya, putaran roda PO milik Bupati
Wonogiri
H.
Danar Rahmanto ini tak sekencang imange'nya dulu, kini tinggal
menyisakan beberapa trayek tujuan Jakarta saja untuk line regulernya. Namun di
lain sisi, divisi Pariwisatanya terbilang mulai bergulir menghadirkan armada yg
gress dari karoseri ternama kota
Malang,
Jetbus HD ala Adiputro dan
Scorpion King by Tentrem. Eksistensi
yg menurun mungkin membuat PO ini perlahan mundur dari divisi reguler dan
justru fokus pada lahan anyarnya di kancah bis pariwisata yg unit barunya
meninggalkan kelir dominannya dulu yaitu hijau dan berganti livery abu abu
kecoklatan kombinasi pink, hijau, dan kuning. Inilah warna baru Timbul Jaya yg
mungkin menjadi tolak awal kebangkitan dari keredupan yg pernah dialaminya.
 |
Jetbus HD Adiputro |
 |
Scorpion King |
3. Gajah Mungkur
Mungkin ini PO yg ada di urutan nomor tiga setelah
GMS dan
Timbul Jaya
dalam menebus body
built up Adiputro.
Dua unit New Travego versi teranyar "
Jetbus HD" di datangkan dari
Malang di atas chasis
Mercedes-Benz OH-1526 untuk melayani
kelas
Big Top, kelas
high-end satu satunya yg ada di Wonogiri
saat ini. Selang beberapa waktu, dua
Jetbus HD kembali di datangkan untuk
squat pasukan armada berbasis Executive Class. Jalan selanjutnya yg ditempuh
H.
Sumaryoto
selaku punggawa PO ini untuk menjadi yg lebih baik bagi para pelanggannya
adalah dengan melakukan penambahan kelas sebagai tambahan optional bagi
penumpang dari berbagai kalangan berbeda, jika sebelumnya hanya ada empat kelas
saja, yaitu
Patas,
VIP,
Executive, dan
Big
Top,
kali ini menjadi lima pilihan kelas setelah diluncurkannya armada
rebody Legacy Sky SR-1 untuk
jajaran kelas
Super Executive.
 |
Legacy Sky SR-1 Laksana untuk Kelas Super Eksekutif |
 |
Legacy Laksana untuk Kelas VIP |
4. Tunggal Dara / Tunggal Dara Putera
Ini adalah merupakan PO raksasa saat itu, dengan aura khas kemewahan dan
kenyamanan yg ditawarkan saat itu. Sayang, tak adanya usaha peremajaan pada
armadanya, serta fenomena terpecahnya PO ini menjadi
Gajah Mungkur, membuat kejayaan PO rintisan
Darmo Sutarno ini tak berkibar seindah dulu. Namun, kefanatikan
penumpang kala itu rupanya masih ada hingga sekarang, terbukti dengan masih
eksisnya PO yg sekarang berpindah tangan pada
H.
Mulyadi yg merupakan
penerus dari genersi pertamanya.
Berbeda dengan kedua saudaranya
GMS
dan
Gajah Mungkur, induk dari Grup
TDI ini rupanya tak goyah dengan
kehadiran armada armada baru dari Adiputro milik dua perusahaan yg dulu masih
satu naungan dengannya, dua PO berkelir merah ini lebih memilih mitra pada
karoseri Laksana untuk me
rebody
armadanya dengan jamahan baju
Legacy Sky SR-1, serta justru
konsisten meremajakan armadanya dengan tangan pribadi lewat karoseri interen
"
Revolution"nya.
 |
Legacy Sky SR-1 |
 |
Revobus ala Revolution |
|
 |
New Marcopolo ala Revolution |
5. Tunggal Daya
Bis yg konon pemiliknya masih saudara kandung dengan pendiri Timbul Jaya dan
pendiri Tunggal Dara Indonesia ini terbilang paling
variatif jika dibandingkan dengan PO lokal lainnya. Selain melayani
jalur Wonogiri-Jakarta yg sudah tak asing lagi, PO yg sering di sebut dengan
akronim
TuDay ini juga melayani line
Wonogiri-Bandung-Sukabumi dan Jakarta-Sukabumi, serta juga berkiprah dalam bis
pariwisata yg bermarkas di Jogja, entah apakah dari berbagai divisi itu masih
satu management ataukah telah terpecah, namun kesemuanya masih tetap memegang
teguh tiang bendera atas nama
Tunggal
Daya.
Selain armada
Legacy Sky SR-1 yg belum lama ini diambil pabrik pembuatan body
bis di Ungaran, ada juga body terbaru lansiran karoseri Tri Sakti Magelang
bertajuk
Titan. Untuk line Pasundannya, dioperasikan armada
New
Proteus yg merupakan produk Laksana yg masih aktif hingga kini. Lain
pada divisi pariwisatanya yg condong mengusung body varian
New Travego dari berbagai
karoseri.
 |
New Proteus Laksana Line Bandung |
 |
Legacy Sky SR-1 Line Jakarta |
6.
Sedya Mulya
Eksistensinya dulu terbilang mumpuni, bahkan dulu sempat memiliki unit
Volvo
segala. Semasih tren bis berbody ala ikan
lohan,
PO ini hadir dengan livery bintang bintang yg cukup menarik, dengan warna khas
abu abu dan orange. PO yg berhombase di timur terminal
Giri Adipura Wonogiri ini
memang sering bermetamorforsis dalam hal kelir bodynya, pernah meluncurkan
armada warna orange dengan lukisan realis orang berkebun, dan menuliskan
trademark'nya "
Strive to the Quality"
di sisi samping body bis.
Kini armada keluaran anyarnya berbaju
Legacy Sky SR-1,
Titan,
serta
Evonext.
 |
Legacy Sky SR-1 Laksana |
 |
Evonext New Armada |
 |
Titan Trisakti |
Itulah beberapa PO di kota
Gaplek yg kembali menunjukkan
gelagatnya, memulai eksistensi yg sempat mengendor, semoga ini adalah titik
awal sebagai semangat juang para bos PO PO Wonogirian untuk menyejajarkan
armadanya dengan PO besar di Wilayah lain. Biarpun tanpa adanya sebuah
Psywar,
namun keinginan untuk lebih meningkatkan kualitas dan pelayanan semoga bisa
menjadi modal awal dalam mendongkrak kesuksesan berbisnis yg pernah terukir
kala itu.
mantap pak... jd pengen pulkam ke sukoharjo
ReplyDeleteterima kasih telah berkunjung dan berkomentar....
ReplyDeletemantap mas broo
ReplyDeletesip mas
ReplyDeletePO pertama yg menggunakan Adiputro Royal Coach di Wonogiri bukan GMS, jauh sebelum itu ada ISMO dengan 2 unit Volvo-nya dan juga Purwo Widodo walaupun eks-PO lain
ReplyDeleteterima kasih @sannutra atas koreksinya, agar bisa menjadi pembenahan bagi pembaca lain...
ReplyDeletemakin jos aja bis mania wonogirend
ReplyDeleteTetep gak semewah Muriaan yg udh pake Volvo & Scania. :D
ReplyDeletecobain makanya..
Deletemasih ada lg dulu ada giri indah, purwo widodo/purwo putro, sekarang nasibnya bgm mas bro...
ReplyDeletehttp://www.dailybus.net/2015/01/kumpulan-foto-medium-bus-po-haryanto.html Nitip link ya pak...
ReplyDeletewah jadi pengen pulang kampung :D
ReplyDeleteMonggo, tilek kampung sekalian naik bis...
DeleteGMS mantap pokok'e .
ReplyDeleteSipp
DeleteWah bagus banget infonya mas.. kalau berkenan mampir ke blog saya yaa http://aprilia-mixnotes.blogspot.co.id/ terimakasih :)
ReplyDeleteiya mbak, kemarin saya juga dah smpet mampir, tapi artiket ttg bis nya baru sedikit ya mbak... ayo mbak ditambah lagi...
DeleteTetep tunggal dara yg di hati..knagan 1987 1995...pacitan jkt livery kuning walau non AC bus paling luar biasa saat itu......sayang skrng tinggal knangan
ReplyDeleteTimbul Jaya,, jadi inget waktu kecil.
ReplyDeleteTangerang, buaran mekarsari.
Kecewa tiket ke Cilacap ja 200 dimana ni ga masuk akal sama aja hari lebaran
ReplyDeleteDulu era 1994/1995, saya pernah lihat bus Timbul Jaya di terminal arjosari maupun di terminal gadang kota Malang, dibody bus dekat pintu depan ada tulisan tijex/Karona grup,busnya warna hijau kuning jurusan Medan Pekanbaru Jakarta Solo Surabaya Malang Pp, Seatnya 3-2,apakah bis tsb asalnya dari wonogiri ya?
ReplyDeleteSekarang di Malang bus timbul Jaya tijex/Karona grup sdh gak pernah kelihatan lagi
ReplyDelete