27 December 2015

Kenapa PO Nusantara Meniadakan Kap Depan Pada Armadanya?













Coba sejenak perhatikan gambar gambar di atas. Jika anda teliti, dari beberapa body Jetbus HD di atas ada sebuah kesamaan yg janggal dibanding body Jetbus pada umumnya.
Ya, dibagian face, di antara bawah kaca dan atas bumper depan, tempat menempelnya emblem pabrikan chasis dan nama PO, biasanya di desain dengan kap yg bisa di buka sebagai akses dalam maintenance pedal, sedangkan setelah anda cermati kesemua body Jetbus di gambar di atas tidak ada garis yg menunjukkan adanya kap depan yg bisa di buka bukan?
Saya juga bingung, kenapa ada sebuah PO besar yg hampir semua armada nya tidak dilengkapai dengan kap depan. Yups, satu di antara gambar di atas adalah PO Nusantara, dan dua lainnya adalah PO Bejeu dan PO Haryanto yg armadanya adalah eks dari Nusantara juga, makanya bisa ditebak jikalau ada armada tanpa adanya kap depan kemungkinan besar adalah armada bekas dari PO yg bermarkas di Kudus itu.






Entah kenapa dan apa tujuannya Nusantara memilih tidak melengkapi armadanya dengan kap depan, padahal menurut standarisasi Mercedes-Benz (mungkin juga pabrikan lainnya), karoseri dituntut untuk memberikan akses maintenance yg salah satunya adalah perawatan pedal melalui kap depan yg bisa dibuka, itu merupakan salah satu syarat dari Mercedes-Benz pada pihak karoseri untuk mengantongi sertifikasi darinya.
Kalau sekedar menciptakan varian Limited Edition dari Adiputro sebagai perancang body yg dipakai oleh Nusantara, namun kenapa kok berlaku hampir di semua armadanya. Atau kalau hanya untuk menegaskan kesan estetika yg digagas oleh Nusantara tentang keberadaan kap depan, rasanya juga kurang familiar, bukankah garis tepi dari kap depan itu sendiri malah turut andil sebagai aksen plus di segi desain muka body bus, nyatanya ketika Adiputro melakukan face-lift pada body New Marcopolo ke Jetbus, garis tepi kap depannya juga tak luput terkena sentuhan modifikasi, lebih lebih mana mungkin Nusantara mengesampingkan standarisasi dari pabrikan mesin hanya demi sebuah estetika semata.
  
Body Setra Selendang milik Nusantara tanapa Kap Depan


Sedangkan milik Harapan Jaya terlihat garis Kap Depannya


Begitupun New Travego'nya, tanpa Kap Depan


New Travego dengan Kap Depan


New Marcopolo Nusantara, setia polos tanpa Kap Depan



New Marcopolo Muji Jaya, disertai Kap Depan


Jetbus pun masih bertahan tanpa Kap Depan


Jetbus Efisiensi dengan standar Kap Depan


Apapun alasannya, pastilah ada sebab atau tujuannya kenapa Nusantara menanggalkan kap depan pada armadanya.

No comments:

Post a Comment