Coba sejenak perhatikan gambar gambar di atas. Jika anda
teliti, dari beberapa body Jetbus HD di atas ada sebuah kesamaan yg janggal dibanding body Jetbus pada
umumnya.
Ya, dibagian face, di antara bawah
kaca dan atas bumper depan, tempat menempelnya emblem pabrikan chasis dan nama PO, biasanya di desain dengan kap yg bisa di buka sebagai akses dalam maintenance pedal, sedangkan setelah anda cermati kesemua body
Jetbus di gambar di atas tidak ada garis yg menunjukkan adanya kap depan yg bisa di buka bukan?
Saya juga bingung, kenapa ada sebuah PO besar yg hampir semua armada nya tidak
dilengkapai dengan kap depan. Yups, satu di antara gambar di atas adalah PO
Nusantara, dan dua lainnya adalah PO Bejeu dan PO Haryanto yg armadanya adalah eks dari Nusantara juga, makanya bisa
ditebak jikalau ada armada tanpa adanya kap depan kemungkinan besar adalah
armada bekas dari PO yg bermarkas di Kudus itu.



Entah kenapa dan apa tujuannya Nusantara memilih tidak melengkapi armadanya
dengan kap depan, padahal menurut standarisasi
Mercedes-Benz (mungkin juga pabrikan lainnya), karoseri dituntut untuk
memberikan akses maintenance yg salah
satunya adalah perawatan pedal melalui kap depan yg bisa dibuka, itu merupakan
salah satu syarat dari Mercedes-Benz pada pihak karoseri untuk mengantongi sertifikasi darinya.
Kalau sekedar menciptakan varian Limited Edition dari Adiputro sebagai
perancang body yg dipakai oleh Nusantara, namun kenapa kok berlaku hampir di
semua armadanya. Atau kalau hanya untuk menegaskan kesan estetika yg digagas oleh Nusantara tentang keberadaan kap depan,
rasanya juga kurang familiar, bukankah garis tepi dari kap depan itu sendiri
malah turut andil sebagai aksen plus
di segi desain muka body bus, nyatanya ketika Adiputro melakukan face-lift pada body New Marcopolo ke
Jetbus, garis tepi kap depannya juga tak luput terkena sentuhan modifikasi,
lebih lebih mana mungkin Nusantara mengesampingkan standarisasi dari pabrikan
mesin hanya demi sebuah estetika semata.
 |
Body Setra Selendang milik Nusantara tanapa Kap Depan |
 |
Sedangkan milik Harapan Jaya terlihat garis Kap Depannya |
 |
Begitupun New Travego'nya, tanpa Kap Depan |
 |
New Travego dengan Kap Depan |
 |
New Marcopolo Nusantara, setia polos tanpa Kap Depan |
 |
New Marcopolo Muji Jaya, disertai Kap Depan |
 |
Jetbus pun masih bertahan tanpa Kap Depan |
 |
Jetbus Efisiensi dengan standar Kap Depan |
Apapun alasannya, pastilah ada sebab atau tujuannya kenapa Nusantara
menanggalkan kap depan pada armadanya.
No comments:
Post a Comment