Pernah kan melihat sebuah bis sedang berbalik arah,
maksudnya berputar di U-Turn sebuah jalan raya? Dan
pernahkah terbayang bagaimana ribetnya sang sopir berusaha bermanuver untuk
bisa berjalan di arah sebaliknya? Bagi yg pernah membayangkan, mungkin bisa
merasakan betapa sulitnya mengendalikan bis untuk berbalik arah. Namun bagi orang
yg masa bodo, tentu gak mau tau
tentang itu, alahasil juga tak mau peduli dengan sinyal yg ditandakan
sopir bis tersebut, entah lampu Sein, lampu Darurat, atau isyarat
lainnya. Dengan ketidak pedulianya itu, tak jarang justru memunculkan sesuatu
yg notabene merugikan dirinya sendiri. Nah, sebelum kita mengalami hal hal yg
tidak kita ingini nantinya, ayo bersama kita kenali tata cara bis berputar
arah...
Di jalan raya berukuran 2 x 2 (2 Jalur x 2 Lajur), jika
sebuah bis hendak berputar maka bis tersebut justru akan berhenti atau menepi
di kiri jalan dan menyalakan lampu Sein kanan (Gb.1), berbeda dengan sepeda motor atau mobil pribadi dan mobil
kecil lainnya, ini lantaran bis adalah kendaraan panjang dan lebar sehingga
untuk bisa berputar arah diperlukan area yg cukup luas. Jadi jangan merasa
ganjil jika kita berada di belakang bis itu, jangan pernah berkata “wong nge’sein kanan kok berhentinya di kiri”.
![]() |
Gambar 1 |
Nah, sampai disini sudah bisa kita pahami kan, maka alangkah
baiknya kita sedikit mengalah, berhenti di belakang badan bis tersebut, jangan
mencoba ngeyel untuk tetap mendahuluinya dari kanan, nanti bisa terjadi fatal
seperti (Gb.2) di bawah ini.
![]() |
Gambar 2 |
Setelah bis berhasil berbelok ke kanan memasuki U-Turn,
itu belum berarti kita bebas maju ke depan, karena tidak semua kejadian bis
berputar bisa langsung mulus seperti mobil kecil, biasanya roda bis bagian
depan sudah mentok di trotoar sehingga manufer tidak bisa dilangsungkan (Gb.3), penyebabnya bukan lantaran
sopirnya yg kurang ahli dalam urusan menyetir, tetapi lagi lagi karena bis
adalah kendaraan yg panjang dan lebar.
![]() |
Gambar 3 |
Karena manufernya yg terhenti trotoar tersebut, maka bis
akan mundur lagi guna mendapatkan tambahan lahan manufer (Gb.4).
![]() |
Gambar 4 |
Jadi paham kan, kenapa kita mesti masih bersabar untuk tidak
maju ke depan meski bis sudah memasuki U-Turn, kalau nekad bisa fatal lagi
seperti (Gb.5) di bawah ini.
![]() |
Gambar 5 |
Nah, setelah keseluruhan badan bis masuk ke jalur lawan,
maka barulah itu saat yg aman untuk kita maju melanjutkan perjalanan.
Keselamatan berlalu lintas merupakan kebutuhan kita bersama,
maka alangkah baiknya kita memahami liku liku kehidupan jalan raya dan
membudiyakan untuk sopan santun dalam berlalu lintas
Nb : - Ini bukan saja berlaku untuk bis,
namun juga untuk truk besar seukuran bis atau lebih.
-Gambar di atas hanyalah ilustrasi sebagai sarana penjelasan semata,
tidak bermaksud menjelekkan nama PO yg tertera.
No comments:
Post a Comment